Pengertian Ginjal
Ginjal adalah bagian tubuh yang sangat penting. Keberadaan ginjal sebagai penyaring darah dari sisa-sisa metabolisme menjadikan fungsinya tak bisa tergantikan oleh yang lainnya. Kerusakan atau gangguan pada ginjal menimbulkan masalah pada kemampuan dan kekuatan tubuh. Aktivitas kerja terganggu, tubuh jadi mudah lelah dan lemas. Bagi anda yang mengalami cepat lelah dan lemas.
Penyakit Gagal Ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia. Gagal Ginjal terbagi 2 macam yaitu
Gagal Ginjal Akut (acute renal failure), timbulnya secara mendadak, bila dikelola baik akan sembuh sempurna. Kegagalan semacam ini umumnya disebabkan adanya toxin, alergi obat, keracunan atau kehilang-an darah, kehilangan cairan atau trauma. Kegagalan mendadak biasanya dapat disembuhkan dengan obat, dialisa atau cuci darah. Kalau pembersihan ginjal seperti ini berhasil, biasanya penderita akan sembuh kembali dan ginjal akan berfungsi secara normal.
Gagal Ginjal Kronik (GGK), terjadinya perlahan-lahan, tidak dapat sembuh, dengan berobat teratur dapat menghambat memburuknya fungsi ginjal. Penyebab gagal ginjal yang utama adalah diabetes, yang kurang lebih merupakan sekitar 40 persen atau lebih penyebab gagal ginjal. Penyebab gagal ginjal yang kedua adalah tekanan darah tinggi, yang bertanggung jawab terhadap sekitar 25 persen dari penyakit gagal ginjal. Penyebab lain adalah glomerulonephretis, suatu kelompok dan banyak macam inflamasi ginjal. Penyebab lain adalah suatu penyakit genetik seperti kelainan kekebalan, cacat lahir dan sebab-sebab lainnya.
Seseorang dapat melakukan medical check up untuk mengetahui apakah dirinya rawan dan mempunyai tanda-tanda atau kemungkinan bisa terkena gagal ginjal. Tanda-tanda seseorang bisa terkena gagal ginjal antara lain kalau kencingnya terasa kurang dibandingkan kebiasaan sebelumnya, kencing itu berubah warnanya, berbusa, atau sering bangun malam untuk kencing. Bisa juga kalau sering bengkak di kaki, pergelangan, tangan dan dimuka, yang antara lain disebabkan karena ginjal tidak bisa membuang air yang berlebihan. Lekas capai atau lemah, yang disebabkan karena kotoran tidak bisa dibuang oleh ginjal yang mungkin saja fungsinya melemah. Sesak nafas, yang disebabkan karena adanya air yang mengumpul pada paru-paru. Keadaan sesak nafas ini sering dikelirukan dengan asma atau kegagalan jantung. Nafas bau karena adanya kotoran yang mengumpul di rongga mulut. Rasa pegal di punggung. Gatal-gatal, utamanya di kaki. Dan kehilangan nafsu makan, mual dan muntah-muntah. Tanda-tanda itu tidak seluruhnya kelihatan bersamaan, tetapi dengan pemeriksaan laboratorium yang baik bisa diketahui lebih cermat apakah tanda-tanda itu mengarah pada kemungkinan gagal ginjal.
Untuk mencegah terjadinya gagal ginjal, apabila menjumpai keadaan seperti tersebut di atas, maka segeralah pergi dan konsultasikan dengan dokter. Untuk mengetahui tingkatan dari proses gagal ginjal biasanya seseorang diukur dari level creatine-nya, yaitu kotoran yang dapat dihilangkan oleh ginjal yang berfungsi dengan baik. Untuk mengetahui level creatine yang dapat dihilangkan biasanya dilakukan pengukuran contoh air kencing selama 24 jam dan contoh darah. Bisa juga dengan mengukur contoh darah dengan melihat nilai creatine yang ada di dalamnya dibandingkan dengan nilai standar setelah ditimbang dengan tinggi, berat badan dan usia seseorang. Seseorang dianggap normal kalau nilai creatinenya 97-137 mL/min untuk laki laki, dan 88-128 mL/min untuk perempuan. Ada juga ukuran lain yaitu Glomerular Filtration Rate (GFR) yang menggambarkan kecepatan ginjal membersihkan darah. GFR ini diukur dengan ukuran militer per menit, dimana ukuran normalnya adalah sekitar 90 mL/min.Jadi andaikan seseorang mempunyai ukuran normal sebesar 100 mL/min, artinya orang yang bersangkutan ginjalnya berfungsi dengan baik 100 persen.
Kalau pada suatu pemeriksaan lainnya, yang tentunya berbeda waktu, ternyata nilai pembersihan creatine menurun menjadi sekitar 30 mL/min, artinya ginjalnya bisa dikatakan berfungsi hanya sebesar 30 persen. Orang yang bersangkutan bisa dikatakan mengalami gagal ginjal yang moderat.
Gejala Awal
Pada stadium awal, penyakit ginjal tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi seiring dengan metabolisme tubuh Anda, akan terjadi penumpukan sisa-sisa metabolisme tubuh di dalam tubuh. Akibatnya kaki dan tangan Anda jadi bengkak, nafas pendek, dan energi untuk beraktivitas pun jadi menurun.
Penyakit ginjal adalah penyakit yang aktif bekerja. Ia sangat mudah untuk bertambah parah bila tidak ditangani secara dini. Keadaan akgir dari penyakit ginjal adalah ginjal tidak bisa berfunsi lagi yang disebut dengan ESRD (End Stage Renal Disease) atau tahap akhir penyakit ginjal. Ini tahap paling berbahaya. Kalau sudah demikian, yang terbaik bagi Anda sekarang adalah operasi penggantian ginjal. Sebelum semuanya terjadi maka usaha yang bisa Anda lakukan adalah pencegahan dini dari kemungkinan ESRD.
Gagal Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah darin sisa-sisa hasil metabolisme tubuh yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika kedua ginjal gagal menjalankan fungsinya (pada tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil metabolisme yang diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalam darah (Uremia).
Bagaimana gagal ginjal bisa terjadi? Ini terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena atau system penyaringannya. Tidak hanya itu, bisa jua terjadi karena adanya masalah-masalah pada kesehatan yang lain, seperti adanya tekanan darah tinggi, diabetes atau adanya masalah yang terjadi pada system penyaringan ginjal seperti pada keadaan glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik. Pada kasus lainnya juga ditemukan akibat adanya masalah pada saluran kemih.
B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
gagal ginjal |
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal
Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.
D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.
Terapi Penganti Ginjal
Banyak cara saat ini yang ditempuh untuk memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidup penderita gagal ginjal, misalnya melalui transplantasi dan dialisis (pembersihan darah). Dr Tunggul menganjurkan agar penderita gagal ginjal menempuh dulu cara dialisis. Selama ini biasanya penderita melakukan hemodialisis, yaitu pembersihan darah dengan menggunakan mesin. Dengan cara ini, penderita harus selalu melakukannya maksimal 5 jam setiap terapi, dengan masa terapi 2 sampai 3 kali seminggu.
Kini, selain hemodialisis, ada cara yang lebih praktis yaitu Continuous Ambilatory Peritoneal Dialisis (CAPD), yaitu dialisis tanpa mesin dan dapat dilakukan secara mandiri oleh penderita gagal ginjal.
Metode ini merupakan metode alternatif dengan menggunakan membran semipermiabel yang berfungsi sebagai ginjal buatan, sehingga mampu menyerap cairan pembersih ke dalam rongga ginjal. Dalam waktu 4 sampai 6 jam dengan frekuensi 4 kali sehari, terjadi proses difusi serta ultrafiltrasi dalam ginjal, sehingga zat racun yang ada didalamnya terserap keluar dan diganti cairan baru.
"Dengan metode CAPD ini, proses cerna tidak terganggu dan sisa fungsi ginjal juga terus terpelihara. Kalau menggunakan mesin biasanya dilipih jika fungsi ginjalnya sudah sangat minimal, atau sekalian melakukan transplantasi," kata Dr. Tunggul, sambil menambahkan bahwa RS PGI Cikini sudah sejak 1984 menjadi rumah sakit rujukan untuk ginjal di seluruh Indonesia. Itulah sebabnya, Kalbe Farma bekerjasama dengan rumah sakit ini untuk mewujudkan masyarakat sadar ginjal.
Terapi Penganti Ginjal
Banyak cara saat ini yang ditempuh untuk memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidup penderita gagal ginjal, misalnya melalui transplantasi dan dialisis (pembersihan darah). Dr Tunggul menganjurkan agar penderita gagal ginjal menempuh dulu cara dialisis. Selama ini biasanya penderita melakukan hemodialisis, yaitu pembersihan darah dengan menggunakan mesin. Dengan cara ini, penderita harus selalu melakukannya maksimal 5 jam setiap terapi, dengan masa terapi 2 sampai 3 kali seminggu.
Kini, selain hemodialisis, ada cara yang lebih praktis yaitu Continuous Ambilatory Peritoneal Dialisis (CAPD), yaitu dialisis tanpa mesin dan dapat dilakukan secara mandiri oleh penderita gagal ginjal.
Metode ini merupakan metode alternatif dengan menggunakan membran semipermiabel yang berfungsi sebagai ginjal buatan, sehingga mampu menyerap cairan pembersih ke dalam rongga ginjal. Dalam waktu 4 sampai 6 jam dengan frekuensi 4 kali sehari, terjadi proses difusi serta ultrafiltrasi dalam ginjal, sehingga zat racun yang ada didalamnya terserap keluar dan diganti cairan baru.
"Dengan metode CAPD ini, proses cerna tidak terganggu dan sisa fungsi ginjal juga terus terpelihara. Kalau menggunakan mesin biasanya dilipih jika fungsi ginjalnya sudah sangat minimal, atau sekalian melakukan transplantasi," kata Dr. Tunggul, sambil menambahkan bahwa RS PGI Cikini sudah sejak 1984 menjadi rumah sakit rujukan untuk ginjal di seluruh Indonesia. Itulah sebabnya, Kalbe Farma bekerjasama dengan rumah sakit ini untuk mewujudkan masyarakat sadar ginjal.
E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal
Dalam kondisi sehat diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ginjal kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik.
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, S., Farmakologi dan Terapi, Edisi V, Penerbit : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 2007
ISO Indonesia, Vol.40, ISFI, Jakarta, 2005
Mutschler. E, Dinamika Obat, Edisi V, Penerbit ITB, Bandung, 1991
Widodo. U, J. Bircher, E. Lotterer, Kumpulan Data Klinik Farmakologi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1993
Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja, Obat-obat Penting, Edisi VI, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta , 2006
Terimakasih untuk informasi penyakit ginjalnya. Pencegan yang baik adalah dengan menjaga pola hidup sehat, seperti makanan sehat, olah raga teratur dan minum yang cukup serta jangan menahan buang air kecil..
BalasHapushttp://www.tokoobatku.com/obat-herbal-penyakit-gagal-ginjal/